Title:My Sister is My Angel
Author : Arista
Estiningtyas
Main Cast:
Park Hyera (you)
Park Gun Tae
Kwon Ji Young
and etc..
Genre:
Family
Rating: SU (Semua Umur)
Seorang guru sedang mengajarkan rumus –
rumus yang rumit dihadapan murid –
muridnya. Sedangkan, seorang namja yang
duduk di bangku paling belakang sedang memperhatikan yeoja yang sedang tertidur pulas disampingnya. Namja itu adalah Kwon Ji Young, dia sedang memperhatikan
sahabatnya, Park Hyera yang sedang tertidur pulas. Tangannya berjalan
menyisihkan rambut yang menghalangi wajah yeoja
itu.
“Hyera-ah, wajahmu pucat sekali. Apa kau sedang sakit?”katanya lirih.
Tett… tett
Bel tanda pelajaran telah usai
berbunyi. Ji Young membangunkan Hyera dari alam tidurnya. Hyera terbangun,
sambil mengusap mata sipitnya.
“Hyera-ah, wajahmu pucat sekali. Apa kau sakit?”
“Anio,
oppa. Aku hanya kelelahan saja, belakangan ini waktu istirahatku berkurang.
Kemarin aku syuting sampai larut malam”
“Jeongmal?”
“Ne, oppa”
“Yasudah, ayo kita
pulang”
Ji Young menarik tangan Hyera,
mengajaknya pulang bersama. Tapi, Hyera tak mengikuti arahannya.
“Mwo?
Pulang?”
“Ne,
ini sudah waktunya untuk pulang Hyera-ah.
Kau tadi tidur lelap sekali. Kajja”
“Ne,
arraseo”
**
“Aku pulang!” teriak Hyera sesampainya
di rumah.
Hyera melihat appa, eomma, dan oppanya sedang
berkumpul di ruang keluarga. Terlihat juga seorang yeoja cantik, duduk
disebelah oppanya. Dia melihat wajah oppanya memerah, yeoja yang duduk
disampingnya juga tampak sedang menangis. Sepertinya, mereka sedang bertengkar.
Hyera yang melihatnya, memilih untuk masuk ke kamarnya. Di dalam kamarnya,
Hyera mendengar suara eomma dan appanya yang melarang hubungan Gun tae oppanya dengan yeojachingunya yang bernama Kim Yoo Jung. Sudah 1 tahun ini, Gun
tae berhubungan dengan yeoja itu.
Kedua orangtuanya tidak merestui hubungan mereka, hanya karna Yoo Jung berasal
dari keluarga miskin, sedangkan keluarga Hyera adalah keluarga kaya dan
terhormat di Korea.
Brakk..
Terdengar suara pintu yang ditutup
sangat keras. Hyera keluar dari kamarnya. Gun tae dan Yoo jung sudah keluar.
Dia berusaha mengejar Gun tae dan yeojachingunya
itu. Namun, tangan ibunya menghadangnya.
“Hyera-ah, biarkan mereka pergi”
“Tapi, bu..”
“Sudahlah, kau masuk saja ke kamarmu”
**
Sudah satu minggu, Gun tae oppa tidak pulang ke rumah. Mungkin, ia
benar – benar meniggalkan keluarganya. Di kamarnya yang rapi ini, Hyera
menelfon Ji Young, sahabatnya.
“Annyeong,
oppa”
“Annyeong, Hyera-ah. Ada apa?”
“Oppa,
apa kau ada di rumah?”
“Ne,
waeyo?”
“Bolehkah aku kerumahmu?”
“Tentu saja, sebenarnya ada apa Hyera-ah?”
Tanpa menjawab pertanyaan Ji Young,
Hyera langsung mematikan telfonnya. Ia keluar dari rumahnya dan langsung
melajukan mobilnya ke rumah Ji Young.
**
Ji Young menunggu kedatangan Hyera di
taman kecil belakang rumahnya. Tak lama, Hyera muncul memeluk tubuhnya dengan
erat. Hyera sudah tau bahwa Ji Young akan menunggunya di sini, ini merupakan
kebiasaannya sejak kecil.
“Ada apa Hyera-ah? Apa kau ada masalah?” Ji Young melepas pelukan Hyera. Lalu,
kedua tangannya memegang kepala Hyera.
Hyera mengangguk, “Ne, oppa”
“Ceritakanlah padaku”
Hyera meletakkan kepalanya dibahu Ji
Young.
“Satu minggu yang lalu, Gun tae oppa datang kerumah membawa yeojachingunya”
“Ehem, lalu?”
“Kedua orangtuaku tidak merestui
hubungan mereka, Gun tae oppa tidak
bisa menerimanya. Lalu, dia pergi dengan yeojachingunya.
Sampai sekarang dia juga belum pulang. Dia membuatku khawatir”
Hyera menitikkan air matanya. Tangan Ji
Young menegakkan kepala Hyera yang bersandar dibahunya. Bibirnya mencium kening
halus Hyera.
“Tenanglah, Hyera-ah. Aku yakin suatu saat mereka akan kembali”
Hyera mengusap air mata yang membasahi
pipinya. Hyera tersenyum dihadapan Ji Young yang sudah menguatkannya.
**
Ternyata, Gun tae dan Yoo jung sudah
menikah secara diam – diam. Hyera terkejut mendengar berita tersebut, banyak
wartawan yang menanyainya tentang berita itu. Namun, Hyera tidak bisa
menjawabnya.
**
Di siang hari pada musim semi, Ji Young
dan Hyera sedang makan siang di cafeteria YG.
“Hyera-ah, apa kau sudah tau kalau Gun tae hyung sudah menikah?” Ji Young membuka percakapan mereka.
“Ne,
aku sudah melihat foto – foto pernikahan mereka yang beredar”
Ji Young menatap Hyera dengan hangat,
tangannya mengusap pundak Hyera.
“Bersabarlah”
Hyera mengangguk. Lalu, tersenyum
kearah sahabatnya itu.
**
2 years later..
Ji Young mengajak Hyera ke sungai Han.
Sebenarnya, saat ini Ji Young dan Hyera sangatlah sibuk mempersiapkan album
baru mereka. Tapi, Ji Young mengajak Hyera menikmati keindahan Sungai Han
sejenak sambil menikmati ice cream yang dijual disekitar sana.
“Oppa,
bagaimana dengan album baru? Apa sudah selesai?” tanya Hyera dengan bibir penuh
noda ice cream.
“Belum, aku masih memilih – milih lagu
yang cocok untuk album baruku. Bagaimana dengan album barumu?” Ji Young
membersihkan bibir Hyera yang kotor dengan sapu tangannya.
“Gomawo.
Aku masih harus menjalani beberapa pemotrettan lagi. Mungkin 3 minggu lagi,
baru rilis”
“Lalu, bagaimana dengan YG World Tour
bulan depan, apa kau sudah siap?”
“Ne”
Ji Young menoleh kearah Hyera yang
sedang menikmati pemandangan indah Sungai Han. Namun, tiba – tiba matanya
melihat cairan merah keluar dari hidung Hyera.
“Hyera-ah, hidungmu berdarah”
Hyera tampak terkejut. Ia mengusap
hidung, cairan merah mengotori tangannya.
“Kau sakit?”
“Anio,
aku hanya kelelahan saja”
“Aku tidak yakin dengan jawabanmu, kau
harus cepat – cepat memeriksakannya ke dokter”
“Arraseo,
oppa”
**
Hari ini, Hyera memutuskan untuk
memeriksakan kesehatannya ke dokter. Dia sedikit terkejut, ketika dokter
memvonisnya mengidap Kanker Otak. Dia berniat untuk tidak memberitau siapa –
siapa, mengingat masalah besar sedang menimpa keluarganya. Sebelum pulang,
Hyera menyempatkan diri untuk menengok beberapa anak yang dirawat di RS ini. Di
ruangan pasien khusus untuk anak – anak itu, Hyera bertemu dengan Gun Tae dan yeobonya.
“Oppa?”
“Hyera-ah?”
Hyera menengok ke arah jendela kamar
yang ada di sampingnya. Di kamar itu, terlihat seorang namja kecil sedang
tertidur, lemas tak berdaya di ranjang RS itu.
“Apa itu anak kalian?”
Gun tae dan Yoo jung tampak diam
sebentar.
“Kau tidak perlu tau Hyera-ah, sekarang kau pulang saja”
“Ya, kau benar. Dia anak kami. Namanya
Yoogeun”
Yoo Jung menimpali perkataan Gun tae.
Gun tae yang mendengar, langsung menoleh kearahnya menatapnya dengan tatapan
tajam .
“Yeobo?”
“Eonni,
bolehkah aku masuk?”
Yoo Jung mengangguk. Hyera melangkahkan
kakinya, namun tangan kekar Gun Tae menghadangnya.
“Untuk apa kau masuk?”
“Mwo?”
Hyera tak kuasa menahan air matanya mendengarnya.
“Aktingmu bagus sekali Hyera-ah. Sekarang kau pulang saja, kami tidak
membutuhkan air mata PALSUmu”
“Anio!”
Hyera menghentakkan tangan Gun Tae yang menghadangnya masuk “Aku ini bibinya,
dia keponakanku. Aku berhak melihat keadaannya. Kalau kau tidak ingin melihatku
disini, kau pergi saja. Aku ingin melihat keponakanku!”
Hyera melangkah masuk, Gun tae
membiarkannya begitu saja.
**
Konser YG World Tour sudah selesai.
Semua artis telah pulang meninggalkan tempat itu, tapi tidak dengan Ji Young
dan Hyera. Mereka masih di backstage, untuk beristirahat sejenak.
“Hyera-ah, bagaimana dengan kabar
kakakmu?”
“Seminggu yang lalu, aku bertemu
dengannya dan Yoo Jung eonni. Yoo Jung eonni bilang kalau mereka sudah punya
anak laki – laki, bernama Yoogeun. Tapi, sekarang anaknya sedang sakit parah”
“Sakit apa?”
“Leukimia”
“Mwo?”
“Sudahlah, oppa. Aku sangatlah lelah hari ini, aku pulang dulu”
Ji Young melihat Hyera menuruni tangga
dengan keseimbangan yang menurun. Ji Young menangkap tubuh Hyera yang pingsan.
Lalu, membawanya kerumah sakit. Di RS, Dokter memberitaunya kalau Hyera
mangidap kanker otak.
Tak lama kemudian, Hyera sadar. Ji
Young yang tidur terbangun, merasakan tangan Hyera yang bergerak.
“Oppa”
“Hyera-ah, kau sudah sadar”
“Ne,
oppa” Hyera berusaha untuk mendudukkan badannya.
“Hyera-ah, kenapa kau tidak memberitauku kalau kau sakit parah?”
Ji Young memegang erat tangan Hyera.
Menunggu jawaban dari mulut Hyera.
“Jeongmal
mianhae, oppa. Aku tidak ingin membuatmu khawatir”
Ji Young memeluk tubuh mungil Hyera,
mengusap lembut punggung Hyera.
“Seharusnya, kau memberitauku”
Hyera melepas pelukan hangat Ji Young,
menatap mata Ji Young. Dia melihat mata Ji Young berair. Ji Young membendung
air matanya.
“Oppa,
bolehkah aku meminta sesuatu padamu?”
“Kau minta apa? Aku janji aku akan
mengabulkannya”
“Bisakah kau tidak memberitau kepada
siapa – siapa tentang penyakitku ini?”
“Tapi, Hyera-ah..”
“Oppa, kau taukan
keluargaku sedang tertimpa masalah. Aku tidak ingin menambah masalah di
keluargaku. Aku mohon oppa”
Ji Young kembali memeluk tubuh ringkih
Hyera.
“Baiklah, aku akan melakukannya
untukmu. Tapi, kau harus janji padaku, kau harus sembuh”
Ji Young menangis, dia tidak ingin
kehilangan Hyera. Sahabat tercintanya.
“Aku janji, aku akan sembuh”
Hyera juga menangis, dia menangis di
pelukan hangat yang diberikan Ji Young.
**
Baru – baru ini, beredar foto Yoogeun
yang dirawat di RS. Foto – foto ini, membuat karir Hyera menjadi sedikit
terganggu. Sehingga, membuat Yang Hyun Suk selaku CEO agensi YG memanggilnya.
Yang Hyun Suk melemparkan beberapa
lembar foto kepada Hyera. Di lihatnya, itu foto – foto Yoogeun, keponakannya.
“Apa kau tau kebenaran berita ini?”
“Ne,
ahjusshi. Berita ini benar. Dia anak dari oppaku. Sekarang, dia sedang sakit parah”
“Lalu, bagaimana ini? Ini mengganggu
karirmu”
“Anio,
ahjusshi. Aku tidak merasa karirku terganggu. Aku akan mempertahankan
popularitasku”
Yang Hyun Suk tampak frustrasi.
“Sebenarnya, siapa yang menyebarkan
foto – foto ini?”
“Aku”
Hyera mengaku bahwa dirinyalah yang
menyebarkan foto – foto ini.
“Jeongmal
mianhae, ahjusshi. Aku sengaja melakukan ini agar orangtuaku sadar, kau
taukan sejak dulu orangtuaku tidak pernah merestui hubungan kakakku, hanya
karna dia berhubungan dengan orang miskin. Karna itu, aku melakukan hal ini. Jeongmal mianhae, ahjusshi ”
Yang Hyun Suk memakluminya.
“Baiklah, aku memaklumi keputusanmu
ini. Aku berharap semoga masalahmu cepat selesai”
“Ne,
ahjusshi. Aku juga berharap seperti itu. Ahjusshi, bisakah kau membantuku?”
“Apa yang bisa aku bantu?”
“Bisakah kau kirim uang hasil penjualan
albumku kemarin itu? aku sangat membutuhkan uang itu”
“Baiklah, nanti aku akan kirim ke
rekeningmu”
“Gamsahamnida,
ahjusshi”
**
Malamnya, Hyera dan orangtuanya
menjenguk Yoogeun di RS. Hyera berhasil menyadarkan orangtuanya dengan foto –
foto itu. Mereka masuk ke ruangan Yoogeun, disana sudah ada Gun Tae dan Yoo
Jung yang setia menunggu buah hati mereka. Mereka sedikit terhenyak melihat
Hyera dan orangtuanya datang.
“Eomma?
Appa?” ucap Gun Tae yang langsung berdiri dari kursinya. “Kenapa kalian
datang kesini?”
“Oppa,
jelas saja kami ingin menjenguk Yoogeun”
“Untuk apa? Kalian tidak mengharapkan
kehadiran Yoogeunkan?”
“Oppa,
kau ini bicara apa? Kami datang untuk damai”
Gun Tae tersenyum sinis. Hyera
membiarkan tingkah laku kakaknya itu.
“Yoo Jung eonni”
“Ne?”
“Terimalah ini, gunakan ini untuk
pengobatan Yoogeun”
Hyera menyodorkan sejumlah uang yang
baru saja ditransfer oleh Yang Hyun Suk. Gun tae yang melihatnya, langsung
menyingkirkan uang – uang itu dari hadapan istrinya, sampai uang – uang itu
terhempas dilantai. Kali ini, Hyera benar – benar kesal dengan Gun tae.
“Gun Tae, kau tidak boleh melakukan
Hyera seperti itu!” teriak appa Hyera
yang ikut kesal melihatnya.
“Yeobo,
tenanglah” eomma Hyera berusaha
menenangkan yeobonya.
“Oppa,
aku tau kau membenci kami, tapi tak seharusnya kau memperlakukan kami seperti
itu” ucap Hyera terisak.
“Sudah, kubilang aku tidak butuh air
matamu!”
Sambil menangis, Hyera mendekati
kakaknya.
“Tidak usah mendekatiku!”
Hyera memukul – mukul lengan kakaknya
dengan terus terisak.
“Kau bodoh, kau sangat bodoh! Aku
menyesal menjadi adikmu! Kenapa kau selalu berpikiran buruk dengan kami?! Asal
kau tau, selama ini kami mengkhawatirkanmu! Apa kau tidak sayang dengan kami?
Kenapa kau selalu membuat kami khawatir?! Kau bodoh oppa, kau bodoh!”
Gun tae menangis, Hyera benar. Dia
kakak yang tidak berguna.
“Jeongmal
mianhae, Hyera-ah” katanya sambil
memeluk tubuh yeoja yang sangat ia
rindukan ini.
“Aku tidak ingin memungut uangku
kembali. Ambillah, uangku ini gunakan untuk pengobatan Yoogeun”
**
1 year later..
Keadaan Yoogeun semakin membaik, kini
dia sudah berjalan, menyanyi, bahkan memeluk orang – orang yang ia sayangi.
Hyera juga senang melihat keluarga semakin harmonis, ia bahkan lupa bahwa ia
sedang sakit.
Di sela – sela kesibukannya, Hyera
meminta kakaknya untuk menemaninya bermain di taman.
“Kenapa kau mengajakku kesini?” ucap namja tampan yang menemani Hyera di
taman.
“Aku hanya ingin mengajakmu bermain
disini, oppa”
“Kau ingin main apa? Layang – layang?”
“Anio,
kita duduk – duduk disini saja. Sudah lama, kita tidak kesini”
Gun Tae menatap wajah adiknya yang
cantik ini. Lalu, mengusap – usap pundak Hyera lalu menariknya untuk mempertemukan
tubuhnya dengan tubuh Hyera. Dia memeluknya.
“Gomawo,
Hyera-ah. You are my angle”
“Cheonmaneyo, oppa”
Gun tae melepas pelukannya. Menatap
wajah Hyera yang semakin lama semakin pucat. Tangannya bergerak ingin mengusap
lembut rambut panjang Hyera, namun tangan kecil Hyera menghadang tangannya.
Awalnya, dia terkejut. Namun, setelah itu dia tersenyum manis kepada Hyera.
“Hyera-ah, kenapa rambutmu semakin menipis, wajahmu juga pucat. Apa kau
sakit?”
“Anio,
oppa. Gwenchana”
Hyera memeluk lengan Gun Tae, lalu menidurkan
kepalanya di atas paha Gun Tae, sambil memegang erat tangan kanan Gun Tae.
Sedangkan, tangan kiri Gun Tae, mengusap – usap lengan Hyera.
“Hyera-ah”
“Ne?”
“Sekarang Yoogeun sudah pintar, aku
berniat untuk memasukkannya ke sekolah. Apa kau punya usul sekolah yang bagus
untuk Yoogeun?”
1 detik, 2 detik, 3 detik. Gun tae tak
mendapat respon dari Hyera.
“Yak, Hyera-ah, aku sedang bicara dengarmu!”
Gun tae menggoncangkan tubuh kecil
Hyera.
“Hyera-ah, sebenarnya kau ini mendengarkan aku tidak?!”
Gun tae mulai merasakan pegangan Hyera
semakin melemas. Dia kembali menggoncangkan tubuh adiknya itu. Tidak ada
respon. Dia pegang denyut nadinya, sudah tidak terasakan. Gun tae mulai panik.
“Hyera-ah! Bangunlah! Hyera-ah!”
**
Hari ini adalah hari pemakaman Hyera.
Semua orang bersedih. Gun tae hanya bisa duduk meratapi peti jenazah Hyera. Ji
Young menepuk pundaknya, menyadarkannya dari lamunannya.
“Hyung,
bersabarlah. Aku yakin Hyera pasti bahagia disana”
Gun tae mengangguk. Hanya itu responnya.
“Jeongmal
mianhae, hyung. Aku tidak memberitaumu sejak dulu tentang penyakit Hyera.
Hyera yang memintaku menyembunyikannya. Dia berjanji kalau aku
menyembunyikannya, dia akan berusaha untuk sembuh. Tapi, ternyata dia
mengingkarinya” air mata mulai membasahi pipi Ji Young. Gun tae menepuk pundak
Ji Young. Mereka saling menguatkan diri.
**
Acara hari ini telah usai, Gun tae dan
keluarganya telah kembali ke rumah. Gun tae memasuki kamar Hyera. Kamarnya
sangat rapi, Hyera memang tidak suka hal – hal yang berantakan. Tetapi, banyak
barang – barang Hyera yang mulai berdebu. Yah, mungkin karna sudah lama tidak
dibersihkan. Gun tae berniat membersihkan kamar adiknya itu. Di saat ia
membersihkan kamar Hyera, dia menemukan selembar surat yang bertuliskan nama
Hyera di balik bantal tidurnya. Dia membuka dan membaca surat itu, surat itu
dari Hyera yang ia tulis beberapa hari sebelum dia meninggal.
Oppa, jeongmal
mianhae. Aku yakin Ji Young oppa, telah memberitaumu tentang penyakitku.
Jeongmal mianhae, oppa. Aku hanya tidak ingin membuat kalian khawatir tentang
keadaanku. Jadi, aku meminta Ji Young oppa untuk diam tentang penyakitku. Oppa,
bagaimana Yoogeun? Apa dia semakin lucu seperti aku? Jangan lupa bilang pada
Yoogeun, kalau dia punya ahjumma yang sangat cantik, tidak ada yang menandingi
kecantikannya. Ohya, kau jangan membuat kamarku berantakan ya?! Jaga kamarku!
Jangan lupa jaga eomma dan appa, dan
jangan sampai kau menyakiti yeobomu. Jaga mereka baik – baik . Sampaikan
salamku pada mereka. Saranghae, oppa. Saranghae..
From : Park Hyera :D
Gun tae memeluk surat itu erat,
mengambil nafas yang panjang. Butiran – butiran air mata kembali membasahi
pipinya.
“Nado
saranghae Hyera-ah”
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar