Selasa, 25 Februari 2014

My Sister is My Angel



Title:My Sister is My Angel
Author : Arista Estiningtyas
Main Cast:
Park Hyera (you)
Park Gun Tae
Kwon Ji Young
and etc..
Genre:
Family
Rating: SU (Semua Umur)

Seorang guru sedang mengajarkan rumus – rumus yang rumit  dihadapan murid – muridnya. Sedangkan, seorang namja yang duduk di bangku paling belakang sedang memperhatikan yeoja yang sedang tertidur pulas disampingnya. Namja itu adalah Kwon Ji Young, dia sedang memperhatikan sahabatnya, Park Hyera yang sedang tertidur pulas. Tangannya berjalan menyisihkan rambut yang menghalangi wajah yeoja itu.
“Hyera-ah, wajahmu pucat sekali. Apa kau sedang sakit?”katanya lirih.
Tett… tett
Bel tanda pelajaran telah usai berbunyi. Ji Young membangunkan Hyera dari alam tidurnya. Hyera terbangun, sambil mengusap mata sipitnya.
“Hyera-ah, wajahmu pucat sekali. Apa kau sakit?”
Anio, oppa. Aku hanya kelelahan saja, belakangan ini waktu istirahatku berkurang. Kemarin aku syuting sampai larut malam”
Jeongmal?”
“Ne, oppa”
Yasudah, ayo kita pulang”
Ji Young menarik tangan Hyera, mengajaknya pulang bersama. Tapi, Hyera tak mengikuti arahannya.
Mwo? Pulang?”
Ne, ini sudah waktunya untuk pulang Hyera-ah. Kau tadi tidur lelap sekali. Kajja
Ne, arraseo”
**
“Aku pulang!” teriak Hyera sesampainya di rumah.
Hyera melihat appa, eomma, dan oppanya sedang berkumpul di ruang keluarga. Terlihat juga seorang yeoja cantik, duduk disebelah oppanya. Dia melihat wajah oppanya memerah, yeoja yang duduk disampingnya juga tampak sedang menangis. Sepertinya, mereka sedang bertengkar. Hyera yang melihatnya, memilih untuk masuk ke kamarnya. Di dalam kamarnya, Hyera mendengar suara eomma dan appanya yang melarang hubungan Gun tae oppanya dengan yeojachingunya yang bernama Kim Yoo Jung. Sudah 1 tahun ini, Gun tae berhubungan dengan yeoja itu. Kedua orangtuanya tidak merestui hubungan mereka, hanya karna Yoo Jung berasal dari keluarga miskin, sedangkan keluarga Hyera adalah keluarga kaya dan terhormat di Korea.
Brakk..
Terdengar suara pintu yang ditutup sangat keras. Hyera keluar dari kamarnya. Gun tae dan Yoo jung sudah keluar. Dia berusaha mengejar Gun tae dan yeojachingunya itu. Namun, tangan ibunya menghadangnya.
“Hyera-ah, biarkan mereka pergi”
“Tapi, bu..”
“Sudahlah, kau masuk saja ke kamarmu”
**
Sudah satu minggu, Gun tae oppa tidak pulang ke rumah. Mungkin, ia benar – benar meniggalkan keluarganya. Di kamarnya yang rapi ini, Hyera menelfon Ji Young, sahabatnya.
Annyeong, oppa”
“Annyeong, Hyera-ah. Ada apa?”
Oppa, apa kau ada di rumah?”
Ne, waeyo?”
“Bolehkah aku kerumahmu?”
“Tentu saja, sebenarnya ada apa Hyera-ah?”
Tanpa menjawab pertanyaan Ji Young, Hyera langsung mematikan telfonnya. Ia keluar dari rumahnya dan langsung melajukan mobilnya ke rumah Ji Young.
**
Ji Young menunggu kedatangan Hyera di taman kecil belakang rumahnya. Tak lama, Hyera muncul memeluk tubuhnya dengan erat. Hyera sudah tau bahwa Ji Young akan menunggunya di sini, ini merupakan kebiasaannya sejak kecil.
“Ada apa Hyera-ah? Apa kau ada masalah?” Ji Young melepas pelukan Hyera. Lalu, kedua tangannya memegang kepala Hyera.
Hyera mengangguk, “Ne, oppa”
“Ceritakanlah padaku”
Hyera meletakkan kepalanya dibahu Ji Young.
“Satu minggu yang lalu, Gun tae oppa datang kerumah membawa yeojachingunya”
“Ehem, lalu?”
“Kedua orangtuaku tidak merestui hubungan mereka, Gun tae oppa tidak bisa menerimanya. Lalu, dia pergi dengan yeojachingunya. Sampai sekarang dia juga belum pulang. Dia membuatku khawatir”
Hyera menitikkan air matanya. Tangan Ji Young menegakkan kepala Hyera yang bersandar dibahunya. Bibirnya mencium kening halus Hyera.
“Tenanglah, Hyera-ah. Aku yakin suatu saat mereka akan kembali”
Hyera mengusap air mata yang membasahi pipinya. Hyera tersenyum dihadapan Ji Young yang sudah menguatkannya.
**
Ternyata, Gun tae dan Yoo jung sudah menikah secara diam – diam. Hyera terkejut mendengar berita tersebut, banyak wartawan yang menanyainya tentang berita itu. Namun, Hyera tidak bisa menjawabnya.
**
Di siang hari pada musim semi, Ji Young dan Hyera sedang makan siang di cafeteria YG.
“Hyera-ah, apa kau sudah tau kalau Gun tae hyung sudah menikah?” Ji Young membuka percakapan mereka.
Ne, aku sudah melihat foto – foto pernikahan mereka yang beredar”
Ji Young menatap Hyera dengan hangat, tangannya mengusap pundak Hyera.
“Bersabarlah”
Hyera mengangguk. Lalu, tersenyum kearah sahabatnya itu.
**
2 years later..
 Ji Young mengajak Hyera ke sungai Han. Sebenarnya, saat ini Ji Young dan Hyera sangatlah sibuk mempersiapkan album baru mereka. Tapi, Ji Young mengajak Hyera menikmati keindahan Sungai Han sejenak sambil menikmati ice cream yang dijual disekitar sana.
Oppa, bagaimana dengan album baru? Apa sudah selesai?” tanya Hyera dengan bibir penuh noda ice cream.
“Belum, aku masih memilih – milih lagu yang cocok untuk album baruku. Bagaimana dengan album barumu?” Ji Young membersihkan bibir Hyera yang kotor dengan sapu tangannya.
Gomawo. Aku masih harus menjalani beberapa pemotrettan lagi. Mungkin 3 minggu lagi, baru rilis”
“Lalu, bagaimana dengan YG World Tour bulan depan, apa kau sudah siap?”
Ne
Ji Young menoleh kearah Hyera yang sedang menikmati pemandangan indah Sungai Han. Namun, tiba – tiba matanya melihat cairan merah keluar dari hidung Hyera.
“Hyera­-ah, hidungmu berdarah”
Hyera tampak terkejut. Ia mengusap hidung, cairan merah mengotori tangannya.
“Kau sakit?”
Anio, aku hanya kelelahan saja”
“Aku tidak yakin dengan jawabanmu, kau harus cepat – cepat memeriksakannya ke dokter”
Arraseo, oppa
**
Hari ini, Hyera memutuskan untuk memeriksakan kesehatannya ke dokter. Dia sedikit terkejut, ketika dokter memvonisnya mengidap Kanker Otak. Dia berniat untuk tidak memberitau siapa – siapa, mengingat masalah besar sedang menimpa keluarganya. Sebelum pulang, Hyera menyempatkan diri untuk menengok beberapa anak yang dirawat di RS ini. Di ruangan pasien khusus untuk anak – anak itu, Hyera bertemu dengan Gun Tae dan yeobonya.
Oppa?”
“Hyera-ah?”
Hyera menengok ke arah jendela kamar yang ada di sampingnya. Di kamar itu, terlihat seorang namja kecil sedang tertidur, lemas tak berdaya di ranjang RS itu.
“Apa itu anak kalian?”
Gun tae dan Yoo jung tampak diam sebentar.
“Kau tidak perlu tau Hyera-ah, sekarang kau pulang saja”
“Ya, kau benar. Dia anak kami. Namanya Yoogeun”
Yoo Jung menimpali perkataan Gun tae. Gun tae yang mendengar, langsung menoleh kearahnya menatapnya dengan tatapan tajam .
Yeobo?”
Eonni, bolehkah aku masuk?”
Yoo Jung mengangguk. Hyera melangkahkan kakinya, namun tangan kekar Gun Tae menghadangnya.
“Untuk apa kau masuk?”
Mwo?” Hyera tak kuasa menahan air matanya mendengarnya.
“Aktingmu bagus sekali Hyera-ah. Sekarang kau pulang saja, kami tidak membutuhkan air mata PALSUmu”
Anio!” Hyera menghentakkan tangan Gun Tae yang menghadangnya masuk “Aku ini bibinya, dia keponakanku. Aku berhak melihat keadaannya. Kalau kau tidak ingin melihatku disini, kau pergi saja. Aku ingin melihat keponakanku!”
Hyera melangkah masuk, Gun tae membiarkannya begitu saja.
**
Konser YG World Tour sudah selesai. Semua artis telah pulang meninggalkan tempat itu, tapi tidak dengan Ji Young dan Hyera. Mereka masih di backstage, untuk beristirahat sejenak.
“Hyera-ah, bagaimana dengan kabar kakakmu?”
“Seminggu yang lalu, aku bertemu dengannya dan Yoo Jung eonni. Yoo Jung eonni bilang kalau mereka sudah punya anak laki – laki, bernama Yoogeun. Tapi, sekarang anaknya sedang sakit parah”
“Sakit apa?”
“Leukimia”
Mwo?”
“Sudahlah, oppa. Aku sangatlah lelah hari ini, aku pulang dulu”
Ji Young melihat Hyera menuruni tangga dengan keseimbangan yang menurun. Ji Young menangkap tubuh Hyera yang pingsan. Lalu, membawanya kerumah sakit. Di RS, Dokter memberitaunya kalau Hyera mangidap kanker otak.
Tak lama kemudian, Hyera sadar. Ji Young yang tidur terbangun, merasakan tangan Hyera yang bergerak.
Oppa”
“Hyera-ah, kau sudah sadar”
Ne, oppa” Hyera berusaha untuk mendudukkan badannya.
“Hyera-ah, kenapa kau tidak memberitauku kalau kau sakit parah?”
Ji Young memegang erat tangan Hyera. Menunggu jawaban dari mulut Hyera.
Jeongmal mianhae, oppa. Aku tidak ingin membuatmu khawatir”
Ji Young memeluk tubuh mungil Hyera, mengusap lembut punggung Hyera.
“Seharusnya, kau memberitauku”
Hyera melepas pelukan hangat Ji Young, menatap mata Ji Young. Dia melihat mata Ji Young berair. Ji Young membendung air matanya.
Oppa, bolehkah aku meminta sesuatu padamu?”
“Kau minta apa? Aku janji aku akan mengabulkannya”
“Bisakah kau tidak memberitau kepada siapa – siapa tentang penyakitku ini?”
“Tapi, Hyera-ah..”
“Oppa, kau taukan keluargaku sedang tertimpa masalah. Aku tidak ingin menambah masalah di keluargaku. Aku mohon oppa”
Ji Young kembali memeluk tubuh ringkih Hyera.
“Baiklah, aku akan melakukannya untukmu. Tapi, kau harus janji padaku, kau harus sembuh”
Ji Young menangis, dia tidak ingin kehilangan Hyera. Sahabat tercintanya.
“Aku janji, aku akan sembuh”
Hyera juga menangis, dia menangis di pelukan hangat yang diberikan Ji Young.
**
Baru – baru ini, beredar foto Yoogeun yang dirawat di RS. Foto – foto ini, membuat karir Hyera menjadi sedikit terganggu. Sehingga, membuat Yang Hyun Suk selaku CEO agensi YG memanggilnya.
Yang Hyun Suk melemparkan beberapa lembar foto kepada Hyera. Di lihatnya, itu foto – foto Yoogeun, keponakannya.
“Apa kau tau kebenaran berita ini?”
Ne, ahjusshi. Berita ini benar. Dia anak dari oppaku. Sekarang, dia sedang sakit parah”
“Lalu, bagaimana ini? Ini mengganggu karirmu”
Anio, ahjusshi. Aku tidak merasa karirku terganggu. Aku akan mempertahankan popularitasku”
Yang Hyun Suk tampak frustrasi.
“Sebenarnya, siapa yang menyebarkan foto – foto ini?”
“Aku”
Hyera mengaku bahwa dirinyalah yang menyebarkan foto – foto ini.
Jeongmal mianhae, ahjusshi. Aku sengaja melakukan ini agar orangtuaku sadar, kau taukan sejak dulu orangtuaku tidak pernah merestui hubungan kakakku, hanya karna dia berhubungan dengan orang miskin. Karna itu, aku melakukan hal ini. Jeongmal mianhae, ahjusshi
Yang Hyun Suk memakluminya.
“Baiklah, aku memaklumi keputusanmu ini. Aku berharap semoga masalahmu cepat selesai”
Ne, ahjusshi. Aku juga berharap seperti itu. Ahjusshi, bisakah kau membantuku?”
“Apa yang bisa aku bantu?”
“Bisakah kau kirim uang hasil penjualan albumku kemarin itu? aku sangat membutuhkan uang itu”
“Baiklah, nanti aku akan kirim ke rekeningmu”
Gamsahamnida, ahjusshi
**
Malamnya, Hyera dan orangtuanya menjenguk Yoogeun di RS. Hyera berhasil menyadarkan orangtuanya dengan foto – foto itu. Mereka masuk ke ruangan Yoogeun, disana sudah ada Gun Tae dan Yoo Jung yang setia menunggu buah hati mereka. Mereka sedikit terhenyak melihat Hyera dan orangtuanya datang.
Eomma? Appa?” ucap Gun Tae yang langsung berdiri dari kursinya. “Kenapa kalian datang kesini?”
Oppa, jelas saja kami ingin menjenguk Yoogeun”
“Untuk apa? Kalian tidak mengharapkan kehadiran Yoogeunkan?”
Oppa, kau ini bicara apa? Kami datang untuk damai”
Gun Tae tersenyum sinis. Hyera membiarkan tingkah laku kakaknya itu.
“Yoo Jung eonni”
“Ne?”
“Terimalah ini, gunakan ini untuk pengobatan Yoogeun”
Hyera menyodorkan sejumlah uang yang baru saja ditransfer oleh Yang Hyun Suk. Gun tae yang melihatnya, langsung menyingkirkan uang – uang itu dari hadapan istrinya, sampai uang – uang itu terhempas dilantai. Kali ini, Hyera benar – benar kesal dengan Gun tae.
“Gun Tae, kau tidak boleh melakukan Hyera seperti itu!” teriak appa Hyera yang ikut kesal melihatnya.
Yeobo, tenanglah” eomma Hyera berusaha menenangkan yeobonya.
Oppa, aku tau kau membenci kami, tapi tak seharusnya kau memperlakukan kami seperti itu” ucap Hyera terisak.
“Sudah, kubilang aku tidak butuh air matamu!”
Sambil menangis, Hyera mendekati kakaknya.
“Tidak usah mendekatiku!”
Hyera memukul – mukul lengan kakaknya dengan terus terisak.
“Kau bodoh, kau sangat bodoh! Aku menyesal menjadi adikmu! Kenapa kau selalu berpikiran buruk dengan kami?! Asal kau tau, selama ini kami mengkhawatirkanmu! Apa kau tidak sayang dengan kami? Kenapa kau selalu membuat kami khawatir?! Kau bodoh oppa, kau bodoh!”
Gun tae menangis, Hyera benar. Dia kakak yang tidak berguna.
Jeongmal mianhae, Hyera-ah” katanya sambil memeluk tubuh yeoja yang sangat ia rindukan ini.
“Aku tidak ingin memungut uangku kembali. Ambillah, uangku ini gunakan untuk pengobatan Yoogeun”
**
1 year later..
Keadaan Yoogeun semakin membaik, kini dia sudah berjalan, menyanyi, bahkan memeluk orang – orang yang ia sayangi. Hyera juga senang melihat keluarga semakin harmonis, ia bahkan lupa bahwa ia sedang sakit.
Di sela – sela kesibukannya, Hyera meminta kakaknya untuk menemaninya bermain di taman.
“Kenapa kau mengajakku kesini?” ucap namja tampan yang menemani Hyera di taman.
“Aku hanya ingin mengajakmu bermain disini, oppa”
“Kau ingin main apa? Layang – layang?”
Anio, kita duduk – duduk disini saja. Sudah lama, kita tidak kesini”
Gun Tae menatap wajah adiknya yang cantik ini. Lalu, mengusap – usap pundak Hyera lalu menariknya untuk mempertemukan tubuhnya dengan tubuh Hyera. Dia memeluknya.
Gomawo, Hyera-ah. You are my angle”
“Cheonmaneyo, oppa”
Gun tae melepas pelukannya. Menatap wajah Hyera yang semakin lama semakin pucat. Tangannya bergerak ingin mengusap lembut rambut panjang Hyera, namun tangan kecil Hyera menghadang tangannya. Awalnya, dia terkejut. Namun, setelah itu dia tersenyum manis kepada Hyera.
“Hyera-ah, kenapa rambutmu semakin menipis, wajahmu juga pucat. Apa kau sakit?”
Anio, oppa. Gwenchana”
Hyera memeluk lengan Gun Tae, lalu menidurkan kepalanya di atas paha Gun Tae, sambil memegang erat tangan kanan Gun Tae. Sedangkan, tangan kiri Gun Tae, mengusap – usap lengan Hyera.
“Hyera­-ah
Ne?”
“Sekarang Yoogeun sudah pintar, aku berniat untuk memasukkannya ke sekolah. Apa kau punya usul sekolah yang bagus untuk Yoogeun?”
1 detik, 2 detik, 3 detik. Gun tae tak mendapat respon dari Hyera.
“Yak, Hyera-ah, aku sedang bicara dengarmu!”
Gun tae menggoncangkan tubuh kecil Hyera.
“Hyera-ah, sebenarnya kau ini mendengarkan aku tidak?!”
Gun tae mulai merasakan pegangan Hyera semakin melemas. Dia kembali menggoncangkan tubuh adiknya itu. Tidak ada respon. Dia pegang denyut nadinya, sudah tidak terasakan. Gun tae mulai panik.
“Hyera-ah! Bangunlah! Hyera-ah!”
**
Hari ini adalah hari pemakaman Hyera. Semua orang bersedih. Gun tae hanya bisa duduk meratapi peti jenazah Hyera. Ji Young menepuk pundaknya, menyadarkannya dari lamunannya.
Hyung, bersabarlah. Aku yakin Hyera pasti bahagia disana”
 Gun tae mengangguk. Hanya itu responnya.
Jeongmal mianhae, hyung. Aku tidak memberitaumu sejak dulu tentang penyakit Hyera. Hyera yang memintaku menyembunyikannya. Dia berjanji kalau aku menyembunyikannya, dia akan berusaha untuk sembuh. Tapi, ternyata dia mengingkarinya” air mata mulai membasahi pipi Ji Young. Gun tae menepuk pundak Ji Young. Mereka saling menguatkan diri.
**
Acara hari ini telah usai, Gun tae dan keluarganya telah kembali ke rumah. Gun tae memasuki kamar Hyera. Kamarnya sangat rapi, Hyera memang tidak suka hal – hal yang berantakan. Tetapi, banyak barang – barang Hyera yang mulai berdebu. Yah, mungkin karna sudah lama tidak dibersihkan. Gun tae berniat membersihkan kamar adiknya itu. Di saat ia membersihkan kamar Hyera, dia menemukan selembar surat yang bertuliskan nama Hyera di balik bantal tidurnya. Dia membuka dan membaca surat itu, surat itu dari Hyera yang ia tulis beberapa hari sebelum dia meninggal.

Oppa, jeongmal mianhae. Aku yakin Ji Young oppa, telah memberitaumu tentang penyakitku. Jeongmal mianhae, oppa. Aku hanya tidak ingin membuat kalian khawatir tentang keadaanku. Jadi, aku meminta Ji Young oppa untuk diam tentang penyakitku. Oppa, bagaimana Yoogeun? Apa dia semakin lucu seperti aku? Jangan lupa bilang pada Yoogeun, kalau dia punya ahjumma yang sangat cantik, tidak ada yang menandingi kecantikannya. Ohya, kau jangan membuat kamarku berantakan ya?! Jaga kamarku! Jangan lupa jaga eomma dan appa, dan  jangan sampai kau menyakiti yeobomu. Jaga mereka baik – baik . Sampaikan salamku pada mereka. Saranghae, oppa. Saranghae..

From : Park Hyera :D

Gun tae memeluk surat itu erat, mengambil nafas yang panjang. Butiran – butiran air mata kembali membasahi pipinya.
Nado saranghae Hyera-ah”


END